TOMOHON (09/02/2018), (Tribratanewstomohon) - Personil Polres Tomohon, melaksanakan pendampingan kepada sejumlah dua belas siswa PTIK yang melaksanakan penelitian di sejumlah instansi terkait, yang berhubungan dengan kamtibmas di Kota Tomohon. Rabu, 7 Februari 2018.
Siswa PTIK di dampingi sejumlah Personil Polres dalam melaksanakan penelitian di sejumlah dinas dan kantor pada pemerintah Kota Tomohon, yaitu mendatangi Kantor Pol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan, Bag Hukum, dan berakhir di perkebunan petani Pengolah minuman keras tradisional minahasa.
Siswa PTIK datang di Kantor Kelurahan Tara-tara Tiga Kecamatan Tomohon Barat dan melakukan wawancara dengan Bapak JHON. Dimana sebagian besar masyarakat di Kelurahan Tara-tara melakukan aktifitasnya sebagai Petani ladang, berkebun dan Patani minuman keras tradisional yang oleh masyarakat jaman dahulu di namakan CAP TIKUS.
Masyarakat mengatakan Pada masa lalu benar dan sebagai tradisi untuk menghangatkan badan, bahkan minuman tradisional ini oleh orang tua-tua dinamakan OBAT ketika badan terasa dingin meneguk 20 cc, tetapi sudah berubah cara mengkomsumsi para anak muda jaman sekarang bahwa setiap kali ada keributan, pasti berawal dari sudah mengkomsumsi minuman yang satu ini sampai banyak cc.
Pandangan lain yang di informasikan oleh masyarakat kepada siswa PTIK bahwa anak muda yang kesehariannya dengan tidak menetap mata pencaharianya, maka untuk mengkomsumsi minuman keras sangat terjangkau dengan harga yang murah, jika beralih pada minum lain disamping harga yang tidak terjangkau, kadar alkoholnya sangat rendah di banding dengan minuman CAP TIKUS yang berkadar sampai 40-50%.
Siswa PTIK datang langsung ketempat lokasi pembuatan penyulingan Cap Tikus diperkebunan "OSAK" milik Bapak HENDRIK RARES, Kelurahan Tara-Tara Tiga Kecamatan Tomohon Barat, oleh petani tersebut mengatakan bahwa jika pohon enau masih produktif, dapat menghasilkan sekira 20 liter setiap hari, dengan harga 25 ribuan per liter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar